George Washington |
Kemenangan Inggris dalam perang
Tujuh Tahun ternyata tidak menyelesaikan masalah yang harus dihadapi pemerintah
Inggris di koloni Amerika. Bagi Inggris kemenangan dalam perang meyisakan
hutang yang jumlahnya cukup besar, mencapai 130 juta Pound. Lebih dari pada
itu, bertambahnya wilayah Inggris telah menambah beban baru yang harus
ditanggung oleh pemerintah Inggris. Pemerintah mempunyai pandangan untuk
meningkatkan besaran pajak yang harus dibayar penduduk Inggris. Namun penduduk
Inggris juga menentang besarnya pajak yang harus mereka bayar demi perjuangan
untuk daerah koloni. Akhirnya pemerintah Inggris membebani daerah koloni untuk
turut serta meringankan beban keuangan yang dihadapi Inggris. Daerah-daerah
koloni tersebut dipungut berbagai macam pajak tanpa melalui perundingan. Pajak
tersebut terhimpun dalam berbagai aturan seperti :
1.
Undang-undang Gula (Sugar Act) pada
tahun 1764, yang mana Undang-Undang ini mengatur tentang kenaikan pajak bagi
gula yang masuk ke Amerika.
2.
Undang-Undang Keuangan (Currency
Act) pada tahun 1764, yang mengatur tentang larangan pengeluaran uang bagi
masing-masing daerah koloni.
3.
Undang-Undang Materai (Stamp Act)
pada tahun 1765yang mengatur tentang pajak materai atas surat-surat kabar,
pamflet, percetakan, dokumen-dokumen hukum, asuransi, surat perkapalan dan
lisensi. Undang –undang ini mendapat reaksi yang luar biasa dari penduduk
koloni Amerika.Penduduk koloni Amerika mulai beranggapan Inggris berusaha untuk
memperlemah kondisi koloni Amerika.Para penduduk koloni melakukan protes dengan
menyebarkan pamflet-pamflet profokatif untuk menentang pemberlakuan
Undang-undang Materai dan mengadakan pemboikotan terhadap barang-barang
Inggris. Sikap demikian yang memberikan dampak terhadap oerekonomian Inggris
yang mulai melemah. Aksi protes terhadap Undang-Undang Materai merupakan
langkah awal menuju arah revolusi. Karena mendapat aksi perlawanan yang begitu
hebat oleh daerah koloni Amerika, Akhirnya Undang-Undang Materai dicabut pada
tahun 1766.
4.
Undang-Undang Townshed pada tahun
1767 yang mengatur tentang pungutan atas gelas, timah, cat, kertas, dan hasil
pungutan itu harus dipergunakan untuk membayar gaji para gubernur kerajaan.
5.
Undang–Undang Teh (Tea Act) pada
tahun 1767, merupakan awal bencana bagi Inggris. Undang-undang ini mengatur
tentang regukasi importing Teh di koloni Amerika. Pada tahun 1773, terjadi
peristiwa Pesta Boston yang akhirnya merubah kebencian penduduk koloni Amerika
menjadi sebuah gerakan yang menuntut sebuah pemerintahan yang Independen.
6.
Undang-undang Quebec Act pada tahun
1774 yang mengatur tentang jaminan bahasa, agama dan ketatanegaraan.
B. DIMULAINYA REVOLUSI AMERIKA
Sebelum Proklamasi kemerdekaan Amerika diikrarkan, pertempuran
antara kaum kolonis melawan pemerintahan Inggris sudah berlangsung setahun
sebelumnya. Suasana akan meletusnya pertempuran antara koloni dan kerajaan
Inggris mulai muncul dengan diadakannya kongres kontinental pertama pada tahun
1774 yang dihadiri oleh pemimpin-pemimpin dari rakyat Amerika. Dalam kongres
pertama ini dahasilkan pernyataan hak-hak yang kemudian dikirimkan ke Inggris.
Pernyataan hak tersebut tercantum bebebrapa tuntutan dan protes dari koloni
yang salah satunya adalah protes mengenai diperkecilnya kemerdekaan dan
kebebasan mereka oleh parlemebn dan mereka mengumumkan pemboikotan terhada
barang-barang Inggris yang pengawasannya akan dijalankan oleh panitia keamanan
tiap kota dan daerah.
Sesuai dengan insrtuksi dari George III kepada Lord Nord yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi untuk koloni-koloni Amerika, pada 19 April 1775, Jenderal Gage mengirimkan pasukan Inggris yang cukup kuat yang beranggotakan 800 pasukan infantri dari kota Boston yang dipimpin oleh Kolonel Francis Smith untuk merebut gudang-gudang senjata yang telah didirikan oleh para pasukan sukarela. Setelah semalaman menempuh perjalanan pasukan Inggris mencapai desa Lexington dan bertemu pasukan pimpinan kapten John Parker. Ketika tanda bahaya dari Lexington dan Concord bergema, Kongres Kontinental kedua dilaksanakan di Philadelpihia, Pensylvania pada tanggal 10 Mei 1775. Pada tanggal 15 Mei, Kongres memutuskan untuk berperang dengan pihak Inggris, merubah milisi kolonial menjadi tentara kontinental dan menunjuk Kolonel George Washington dari Virginia sebagai pemimpin tertinggi pasukan Amerika. Sementara itu, Amerika kehilangan banyak korban jiwa di Bunker Hill, tepat diluar kota Boston. Kongres juga memerintahkan ekspedisi Amerika untuk bergerak ke arah utara , menuju Kanada pada musin gugur. Terlepas merebaknya konflik bersenjata, pemikiran-pemikiran pemisah sepenuhnya dari Inggris masih belum bisa diterima bagi sebagaian anggota kontinental. Pada bulan Juli, John Dickinson menulis sebuah resolusi yang dikenal dengan nama Petisi Ranting Zaitun yang memohon kepada raja untuk mencegah tindakan-tindakan permusuhan lebih lanjut hingga tercapai kesepakatan bersama. Petisi ini tidak dianggap dan Raja George III pada tanggal 23 Agustus 1775 mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut koloni-koloni berada dalam situasi pemberontakan. Perjuangan rakyat koloni Amerika mendapat bantuan dari Prancis dan Belanda. Bahkan Prancis mengirimkan pasukan dan senjata dibawah pimpinan Jenderal Laffayette tahun 1778. Kerjasama anatara Prancis dan pasukan kaum koloni menyebabkan Inggris semakin terdesak dan banyak bertahan. Akhirnya Perang berakhir dengan kemenangan berada di pihak koloni. Berakhirnya perang ditandai dengan menyerahnya pasukan Inggris pada tahun 1781 yang dipimpin Jenderal Cornwallis kepada Jenderal George Washington.
Sesuai dengan insrtuksi dari George III kepada Lord Nord yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi untuk koloni-koloni Amerika, pada 19 April 1775, Jenderal Gage mengirimkan pasukan Inggris yang cukup kuat yang beranggotakan 800 pasukan infantri dari kota Boston yang dipimpin oleh Kolonel Francis Smith untuk merebut gudang-gudang senjata yang telah didirikan oleh para pasukan sukarela. Setelah semalaman menempuh perjalanan pasukan Inggris mencapai desa Lexington dan bertemu pasukan pimpinan kapten John Parker. Ketika tanda bahaya dari Lexington dan Concord bergema, Kongres Kontinental kedua dilaksanakan di Philadelpihia, Pensylvania pada tanggal 10 Mei 1775. Pada tanggal 15 Mei, Kongres memutuskan untuk berperang dengan pihak Inggris, merubah milisi kolonial menjadi tentara kontinental dan menunjuk Kolonel George Washington dari Virginia sebagai pemimpin tertinggi pasukan Amerika. Sementara itu, Amerika kehilangan banyak korban jiwa di Bunker Hill, tepat diluar kota Boston. Kongres juga memerintahkan ekspedisi Amerika untuk bergerak ke arah utara , menuju Kanada pada musin gugur. Terlepas merebaknya konflik bersenjata, pemikiran-pemikiran pemisah sepenuhnya dari Inggris masih belum bisa diterima bagi sebagaian anggota kontinental. Pada bulan Juli, John Dickinson menulis sebuah resolusi yang dikenal dengan nama Petisi Ranting Zaitun yang memohon kepada raja untuk mencegah tindakan-tindakan permusuhan lebih lanjut hingga tercapai kesepakatan bersama. Petisi ini tidak dianggap dan Raja George III pada tanggal 23 Agustus 1775 mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut koloni-koloni berada dalam situasi pemberontakan. Perjuangan rakyat koloni Amerika mendapat bantuan dari Prancis dan Belanda. Bahkan Prancis mengirimkan pasukan dan senjata dibawah pimpinan Jenderal Laffayette tahun 1778. Kerjasama anatara Prancis dan pasukan kaum koloni menyebabkan Inggris semakin terdesak dan banyak bertahan. Akhirnya Perang berakhir dengan kemenangan berada di pihak koloni. Berakhirnya perang ditandai dengan menyerahnya pasukan Inggris pada tahun 1781 yang dipimpin Jenderal Cornwallis kepada Jenderal George Washington.
C. DEKLARASI KEMERDEKAAN 1776
Pada bulan Januari 1776, Thomas Paine seorang pemikir politik dan penulis yang datang ke Amerika dari Inggris pada tahun 1774, menerbitkan pamflet setebal 50 halaman bertajuk Common Sense. Namun masih ada yang harus diselesaikan yaitu memperoleh kesepakatan dari semua koloni untuk mencetuskan deklarasi secara resmi. Pada tanggal 10 Mei 1776, setahun setelah pertemuan pertama Kongres Kontinental Kedua sebuah resolusi telah disepakati yang meminta pemisahan diri. Deklarasi Kemerdekaan pada 4 Juli 1776 sebagian besar merupakan karya Jefferson. Deklarasi ini diangkat dari filosofi politik Perancis dan aliran pencerahan Inggris juga teori Kontrak Sosial dari John Locke. Untuk berjuang demi kemerdekaan Amerika adalah sama seperti berjuang mendapatkan suatu pemerintah yang didasrkan kesepkatan bersama sebagai ganti sebuah permintaan yang dipimpin seorang raja yang telah dengan satu dan lain cara menjadikan kita subyek kekuasaan hukum asing di luar konstitusi kita dan yang tidak diakui oleh hukum kita.Hanya pemerintah yang dibangun berdasarkan kesepakatan bersama yang dapat melindungi hak-hak asasi manusia untuk hidup, merdeka dan mengejar kebahagiaan. Maka berjuang demi kemerdekaan Amerika adalah berjuang atas nama hak dasar seseorang.
D. DAMPAK REVOLUSI AMERIKA
Revolusi memungkinkan Amerika merdeka dari Inggris dan telah mengubah beberapa keadaan kehidupan penduduk di Amerika. Dari aspek politik sudah tidak terdapat pegawai Inggris di Amerika lagi. Sistem pemerintahan masih menggunakan sistem Britain tetapi telah memberikan kekuasaan kepada negara-negara bagian untuk mengatur wilayahnya masing-masing. Dari aspek sosial melalui deklarasi kemerdekaan banyak mengutarakan mengenai hak-hak kemanusiaan.Budak dibenarkan, selepas kemerdekaan setiap negeri kecuali Georgia telah mengurangi dan memberhentikan mengimport budak.Namun begitu di Amerika masih terdapat perbudakan. Dari aspek ekonomi Amerika menjadi bangsa yang besar dan berperan aktif dalam dunia perdagangan.
Dari : Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar