Peradaban
Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia) - Peradaban Eufrat dan
Tigris dikenal dengan peradaban Mesopotamia yang sekarang ini kawasan
negara Irak. Mesopotamia berasal dari kata mesos, artinya tengah, dan
potamos, artinya sungai. Mesopotamia diartikan daerah di antara dua
sungai Eufrat dan tigris yang bermuara di Teluk Persia. Jika daerah
Mesopotamia dihubungkan dengan daerah lembah Sungai Yordan, terbentuklah
suatu "tanah bulan sabit yang makmur" atau disebut The Fertile
Crescent. Musim penghujan jatuh pada bulan Oktober – April sehingga
menjadi tanah yang subur. Pendukung kebudayaan Mesopotamia terdiri atas
bangsa Sumeria, Babilonia, Assiria, dan Babilonia Baru.
a. Peradaban Sumeria
Orang-orang
Sumeria mendirikan kekuasaannya sekitar tahun 3000 SM di dekat Sungai
Eufrat yang berpusat di Ur. Bentuk pemerintahannya adalah kerajaan.
Rajanya bergelar Patesi dan berkuasa mutlak. Raja merangkap kepala
agama, kepala militer, dan memegang kekuasaan ekonomi negara. Mata
pencahariannya bercocok tanam. Bangsa Sumeria mengikat hubungan dagang
dengan bangsa Akadia yang banyak menghasilkan kayu dan batu sebagai
bahan bangunan. Untuk memperlancar perdagangan dibuat jalan kafilah,
yakni jalan dagang yang menghubungkan antara Sumeria – Akadia melalui
Teluk Persia dengan pantai timur Laut Tengah.
Sistem
kepercayaan orang Sumeria adalah menyembah dewa Anu sebagai dewa langit,
dewa Enlili sebagai dewa bumi, dan dewa Ea sebagai dewa air. Orang
Sumeria mengenal huruf paku yang terdiri dari 350 tanda. Hasil sastranya
berupa wiracarita kepahlawanan Gilgames. Mereka dapat membuat rumah dan
mengenal almanak, mengenal astronomi untuk menghitung waktu, mengenal
irigasi, mengenal bajak, serta lingkaran 360 derajat. Keruntuhan Sumeria
sekitar tahun 2500 SM disebabkan serangan bangsa Akadia di bawah Raja
Sargon.
b. Peradaban Babilonia Kuno
Babilonia
terletak di lembah Sungai Eufrat yang berdiri sekitar tahun 2000 SM
dengan ibu kotanya Babilonia dan berbentuk kerajaan. Kekuasaan raja
absolut, baik sebagai kepala negara dan kepala agama maupun sebagai
kepala perekonomian. Babilonia Kuno mencapai puncak kejayaan pada masa
Raja Hammurabi yang mengeluarkan Kitab Hammurabi sebagai undang-undang
tertulis yang pertama. Isinya 4.000 baris mengenai masalah pendidikan,
masalah hak milik, masalah keluarga, masalah tentara, masalah
perkawinan, dan masalah utang piutang.
Kitab ini
ditempatkan di pinggir jalan berupa batu yang tingginya 2 m.
Undang-Undang yang memuat hukum pidana bersifat pembalasan sesuai dengan
pelanggaran hukuman seimbang. Tujuan Kitab Hammurabi adalah agar tidak
terjadi tindakan sewenang-wenang para pejabat negara. Hukuman bagi para
bangsawan diperberat.
Teknologi
kemiliteran sudah menggunakan kereta perang, pasukan menggunakan helm
tembaga, pasukan penggempur dilengkapi lembing, kapak, dan pedang. Hasil
budaya berupa Undang-Undang Hammurabi, mengenal astronomi, mengenal
astrologi,
mengklasifikasikan hewan dan tumbuhan, menggunakan bilangan 60 sebagai
hitungan dasar, ditemukannya bangunan berbentuk menara (ziggurat), serta
adanya surat perjanjian yang mengatur transaksi perdagangan.
Kepercayaannya
adalah menyembah banyak dewa. Dewa Marduk dianggap sebagai dewa
tertinggi dan dewa penyelamat. Dewa Enlil dipuja sebagai dewa bumi dan
dewa kiamat serta penguasa air yang berkedudukan sebagai dewa pemelihara
(Wisnu) di bawah dewa Marduk.
c. Peradaban Assiria
Bangsa
Assiria tinggal di lembah Eufrat dan Tigris, beribu kota Nineveh (900
SM). Bangsa ini termasuk suka berkelana dan dikenal sebagai bangsa
penggembala ternak. Bangsa ini memiliki sifat yang kejam dan suka
membunuh. Negara yang didirikan berbentuk kerajaan di mana raja berkuasa
mutlak. Bangsa ini suka perang sehingga banyak musuhnya. Raja yang
terkenal adalah Ashurbanipal yang pada tahun 650 SM berhasil menguasai
Mesir. Untuk itulah bangsa Media, Persia, dan Khaldea bersatu
mengalahkan Assiria (612 SM). Semua rakyatnya dibunuh, kota Nineveh
dibakar sehingga berakhirlah kekejaman Assiria.
Pertanian
orang Assiria banyak menghasilkan gandum, anggur, sayur mayur, dan
perdagangan dianggap rendah. Kepercayaannya menyembah banyak dewa. Dewa
Assur sebagai dewa matahari adalah dewa yang tertinggi dan dilambangkan
dengan roda,
dewa ini sebagai pelindung raja. Mereka percaya roh orang meninggal
akan hidup terus tetap dijaga, walaupun jasadnya telah meninggal. Oleh
karena itu, orang mati diberi pakaian. Hasil budayanya bersifat heroisme
yang mencerminkan suasana kepahlawanan. Kemahiran meramal (astrologi)
dimiliki bangsa ini dan kemampuan astronomi sudah tinggi, yakni
menghitung waktu setahun 365¼ hari.
d. Peradaban Babilonia Baru
Babilonia
bangkit kembali dan dikenal sebagai Babilonia Baru tahun 612 SM,
pendukungnya bangsa Khaldea dengan raja yang terkenal adalah
Nebukadnezar. Ia menyerbu Yerusalem dan memboyong semua orang Yahudi
sebagai budak Babilonia, ini yang disebut masa pembuangan Babil.
Kepercayaan
orang Babilonia Baru adalah menyembah banyak dewa, seperti dewa
Saturnus, dewa Mars, dewa Venus, dan Pluto. Peninggalan seni budayanya
adalah Taman Bergantung, yakni taman di atas bukit dilengkapi dengan
flora dan fauna, menara Babil yang menambah keindahan kota sebagai mercu
suar bagi pedagang yang menuju kota Babil, dan Jembatan Raja yang
menghubungkan kota Babil dengan Taman Bergantung. Mereka juga sudah
mengenal astronomi, almanak dan nama-nama planet.
Selain itu,
mereka memiliki ilmu matematika untuk menghitung keliling dan luas
lingkaran dengan 360 derajat serta menghitung waktu satu minggu ada 7 hari,
satu hari ada 24 jam, dan tiap jam ada 60 menit. Bangsa Babilonia runtuh
disebabkan oleh serangan bangsa Media dan Persia tahun 530 SM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar